Selasa, 12 April 2011

materi ajar PBA (persis)


MATERI  AJAR PBA

         I.          PENDAHULUAN
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru hendaknya memperhatikan dahulu tujuan pengajaran. Barulah kemudian seorang pendidik merumuskan bahan pelajaran, jika tujuan pembelajaran telah ditentukan. Bahan pelajaran harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran.[1] Dengan demikian keduanya harus kafaah serta tak menafikan keberadaan komponen-komponen lainnya. 
Materi pelajaran atau materi ajar adalah termasuk salah satu dalam komponen kesatuan kurikulum. Bahkan sebelum mengalami perkembangan, dikatakan bahwa isi kurikulum tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran (subject matter) yang harus dikuasai siswa.[2] 


      II.          RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Cara Menyusun Sekuens Bahan Ajar yang Baik?
B.     Apa Saja Faktor-Faktor dalam Menetapkan Materi Ajar?
C.     Bagaimana Memilih Materi Ajar yang Sesuai KD dan Indikator?
D.    Jelaskan contoh Materi Ajar Bahasa Arab di MTs dan MA!

   III.          PEMBAHASAN

A.  Bagaimana Cara Menyusun Skuens (urutan) Bahan Ajar yang Baik?
Tentu saja materi pelajaran amatlah penting dalam suatu proses pembelajaran, dan dalam hal itu pun guru harus merencanakan terlebih dahulu berkenaan dengan materi apa yang akan diajarkan, agar tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan yang tidak diinginkan. Serta tidak melupakan penyusunan sekuens bahan atau materi ajar. Nana Syaodih Sukamadinata (1997) mengetengahkan tentang sekuens susunan materi pembelajaran, yaitu :[3]
1.    Sekuens kronologis; susunan materi pembelajaran yang mengandung urutan waktu.
2.    Sekuens kausal; susunan materi pembelajaran yang mengandung hubungan sebab-akibat.
3.    Sekuens struktural; susunan materi pembelajaran yang mengandung struktur materi.
4.    Sekuens logis dan psikologis; sekuensi logis merupakan susunan materi pembelajaran dimulai dari bagian menuju pada keseluruhan, dari yang sederhana menuju kepada yang kompleks. Sedangkan sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan menuju bagian-bagian, dan dari yang kompleks menuju yang sederhana. Menurut sekuens logis materi pembelajaran disusun dari nyata ke abstrak, dari benda ke teori, dari fungsi ke struktur, dari masalah bagaimana ke masalah mengapa.
5.    Sekuens spiral ; susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada topik atau bahan tertentu yang populer dan sederhana, kemudian dikembangkan, diperdalam dan diperluas dengan bahan yang lebih kompleks.
6.    Sekuens rangkaian ke belakang; dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah akhir dan mundur kebelakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah, meliputi 5 langkah sebagai berikut : (a) pembatasan masalah; (b) penyusunan hipotesis; (c) pengumpulan data; (d) pengujian hipotesis; dan (e) interpretasi hasil tes.
7.    Dalam mengajarnya, guru memulai dengan langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat interprestasi hasilnya (e). Pada kasempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c) dan peserta didik diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d) dan seterusnya.
8.    Sekuens berdasarkan hierarki belajar; prosedur pembelajaran dimulai menganalisis tujuan-tujuan yang ingin dicapai, kemudian dicari suatu hierarki urutan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tersebut. Hierarki tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-berturut sampai dengan perilaku terakhir.
Dari bebarapa skekuens yang telah disebutkan di atas, pastinya harus saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Serta sudah barang tentu kita (seorang pengajar) harus melihat bagaimana urutan yang baik dan benar dalam menyusun atau menetukan materi ajar dalam upaya pembelajaran peserta didik kita.
B.  Apa Saja Faktor-Faktor dalam Menetapkan Materi Ajar?
Materi ajar atau disebut juga materi pelajaran, adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Melalui bahan pelajaran ini siswa diantarkan pada tujuan pengajaran. Dengan perkataan lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan pelajaran. Bahan pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya. Secara umum sifat bahan pelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yakni: [4]
1.    Fakta adalah sifat dari suatu gejala, peristiwa, benda, yang wujudnya dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Fakta biasanya dipelajari secara hafalan.
2.    Konsep atau pengertian, yakni serangkaian perangsang yang mempunyai sifat-sifat yang sama. Suatu konsep dibentuk melalui pola unsur bersama di antara anggota kumpulan atau serangkaian.
3.    Prinsip yaitu pola antar hubungan fungsional di antara konsep. Prinsip pokok yang telah diterima dengan baik dan teruji kebanarannya dinamakan hukum.
4.    Ketrampilan  adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari.
Dalam menetapakan materi ajar yang akan diajarkan guru kepada peserta didiknya, mesti memperhatikan beberapa faktor di bawah ini, yang setidaknya bisa menjadi acuan dalam pemilihan materi ajar yang tepat, yaitu:
1.    Menuju kemandirian peserta didik.
2.    Mengandung makna yang mendalam.
3.    Menyiratkan saran menuju kualitas kehidupan yang lebih baik.
4.    Mengandung urutan atau sistematika berdasarkan kepentingan, sebab akibat, makna tunggal-makna majemuk.
5.    Autentik.
6.    Menarik.
7.    Bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.
8.    Dapat dipelajari. Dan
9.    Layak dipelajari.[5]
Selain hal yang perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran seperti yang diungkapkan oleh Ella Yulalawati di atas, berikut juga ada beberapa hal yang terkait dengan kriteria-kriteria yang sekiranya perlu diperhatikan juga, di antaranya:
1.    Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2.    Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan di mana setiap Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati, dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
3.    Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran yang akan disampaikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek di antaranya adalah pengetahuan sikap, nilai, dan keterampilan.

4.    Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif  yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
5.    Materi pelajaran mengandung segi-segi etik.
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan ketrampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
6.    Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis.
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangn psikologis siswa.
7.    Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat.[6]

C.  Bagaimana Cara Memilih Materi Ajar yang Sesuai KD dan indikator?
Di bawah ini adalah contoh pemilihan materi ajar berdasar KD dan indikator yang ada.
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI POKOK
1.   Memahami bunyi, ujaran (kata, frasa, atau kalimat) dengan tepat dalam حوار .
1.1.    Menghafal kosakata dalam حوار.
1.2.    Membuat ringkasan حوار  dengan baik dan benar.
1.3.   Menjawab pertanyaan latihan mengenai kandungan bahan حوار dengan tepat.
1.4. Menjelasakan kembali secara singkat dan jelas tentang حوار.
2.1.  فهم المسموع


D.  Jelaskan contoh Materi Ajar Bahasa Arab di MTs dan MA!
Berikut adalah contoh materi ajar bahasa arab MTs dan MA:
1.    Materi ajar bahasa arab MA
Pada tingkat MA kelas XI semester genap materinya meliputi:
No.
Materi pokok
Koskata
1.
القدرة على الإستماع
 محطّة القطارات = satsiun KA
شُباك التذاكر = loket penjualan tiket
سيّارة الأُجرة  = taksi
2.
القدرة على الكلام
إشارة المرور = rambu lalu lintas
الشُرطيّ = polisi
أرصفة = trotoar-trotoar
3..
القدرة على القراءة
المرافق العامة = fasilitas umum
تسهيلا = fasilitas
جانِبَي = dua sisi
4
القدرة على الكتابة
ـ
5.
القدرة على الإستماع  
شاطىء البحر = pantai
ملابس السباحة = baju renang
مِظَلَّة = paying
6.
القدرة على الكلام
المناطق = daerah
آلة التصوير = kamera
خِصْبَة = subur
7.
القدرة على القراءة
بالتالى = di samping itu
السَياحِيَّة = warna
عاصمة = ibu kota
8.
القدرة على الكتابة
ـ

2.    Materi ajar bahasa arab MTs kelas VIII smt. genap.[7]
No.
Materi Pokok
Kosakata
1.
الاستماع
المهنة ج مِهَن = profesi, pekerjaan
حلاّق ج حلاّّقون = tukang cukur
جنديّ ج جُنود = tentara
2.
التركيب المصدر المؤوّل (ان,لن,لِ فعل مضارع)
_
3.
المحادثة
_
4.
القراءة
_
5.
الكتابة
_
6.
الاستماع
هواية ج هوايات = hobi, kegemaran
مُراسلة = korespondensi
رَسْم = melukis
7.
التركيب المصدر

8.
المحادثة
_
9.
القراءة
_
10.
الكتابة
_






   IV.          KESIMPULAN
A.  Nana Syaodih Sukamadinata (1997) membagi sekuens susunan materi pembelajaran menjadi delapan, yaitu :
1.    Sekuens kronologis;
2.    Sekuens kausal;
3.    Sekuens struktural;
4.    Sekuens logis dan psikologis;
5.    Sekuens spiral ;
6.    Sekuens rangkaian ke belakang; dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah akhir dan mundur kebelakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah, meliputi 5 langkah sebagai berikut : (a) pembatasan masalah; (b) penyusunan hipotesis; (c) pengumpulan data; (d) pengujian hipotesis; dan (e) interpretasi hasil tes.
7.    Dalam mengajarnya, guru memulai dengan langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat interprestasi hasilnya (e). Pada kasempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c) dan peserta didik diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d) dan seterusnya.
8.    Sekuens berdasarkan hierarki belajar.
B.  Secara umum sifat bahan pelajaran dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, yakni:
1.    Fakta
2.    Konsep atau pengertian,
3.    Prinsip
4.    Ketrampilan 

C.  Dalam menetapkan materi ajar peserta didik, ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan oleh seorang guru, di antaranya:
1.    Menuju kemandirian peserrta didik.
2.    Mengandung makna yang mendalam.
3.    Menyiratkan saran menuju kualitas kehidupan yang lebih baik.
4.    Mengandung urutan atau sistematika berdasarkan kepentingan, sebab akibat, makna tunggal-makna majemuk.
5.    Autentik.
6.    Menarik.
7.    Bermanfaat bagi kehidupan peserta didik.
8.    Dapat dipelajari. Dan
9.    Layak dipelajari.
D.  Berikut juga ada beberapa hal yang terkait dengan kriteria-kriteria yang sekiranya perlu diperhatikan, di antaranya:
1.    Kriteria tujuan instruksional
2.    Materi pelajaran supaya terjabar
3.    Relevan dengan kebutuhan siswa
4.    Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
5.    Materi pelajaran mengandung segi-segi etik.
6.    Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis.
7.    Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat

      V.          PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas pada umumnya. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah yang kami buat ini pastinya penuh dengan kekurangan, sehingga kami sangat mengharap kritik dan saran dari semua elemen. Serta ucapan terimakasih tak lupa kami haturkan kepada semua pihak telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Jaza kumullah khoiron katsiron, ahsanal jaza.






   VI.          KEPUSTAKAAN
Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Subki, A’la dkk. An Najah. Klaten: Gema Nusa. 2010.
Sudjana, Nana. Dasar- Dasar Proses Balajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo. 1989.
_______________________________________­  Cet. 11. Bandung: Sinar baru Algensindo. 2010.
Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Pakar Raya. 2004.





[1] Nana Sudjana, Dasar- Dasar Proses Balajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru Algensindo, 1989), hlm. 67.
[2]Ibid., hlm. 2.
[4] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 67-68.
[5] Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Pakar Raya, 2004), hlm. 28.
[6] Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) hlm. 222-224
[7] A’la Subki, dkk., An Najah, (Klaten: Gema Nusa, 2010).