Jumat, 31 Januari 2014

Kyai, Profesor, dan Ahli Humor

                                          KYAI, PROFESOR, DAN AHLI HUMOR
Kyai, Profesor, dan Ahli Humor; tiga kata itu mempunyai makna yang kadang sama dan acap kali berbeda antara satu dengan yang lainnya. mari kita urai satu-persatu tiga kata tersebut. Pertama, "Kyai". siapa yang tidak mengetahui makna atau maksud kata tersebut? Ya, Kyai adalah seorang tokoh agama yang mempunyai kedalaman ilmu agama yang mumpuni. kata ini bisa pula disebut atau disamakan dengan kata "ulama". Namanya saja agamawan, tentu orang yang menyandang "ulama" adalah orang yang memiliki pengetahuan agama yang luas dibanding lainnya. soal agama, dia adalah ahlinya.
kedua, "profesor", kata ini dapat bermakna orang yang mumpuni dalam bidang ilmu pengetahuan dan akademik. opininya selalu menyitir pendapat-pendapat para tokoh terkemuka dunia. tak jarang ia kerap berambut botak karena saking seringnya memikirkan dunia akademis. jika ia berpidato, apapun tema pidatonya pasti ujung-ujungnya bernuansa ilmiah. luar biasa.
ketiga, "Ahli Humor", ia adalah seorang yang lebih bersifat eslastis. bisa saja seorang ahli humor ia juga merupakan kyai. dia suka humor pun menyandang gelar profesor. adapula yang memang benar-benar ahli humor tanpa bersandang "kyai" dan "profesor". intinya ahli humor bisa menyatu dengan apapun. begitu juga ketika ia menyampaikan "khitobah" bertema apapun, dapat dipastikan ia bisa menggiring pendengarnya ke "jurang" humor dan jenaka. seberat apapun materi yang disampaikan, bisa terasa ringan (seringan kapas mungking) yang keluar dari mulutnya.
saya  pernah menyaksikan sendiri, tiga gelar tersebut (Kyai, Profesor, dan Ahli Humor) secara bergantian menyampaikan materi. hasil yang saya dapat, sungguh di luar dugaan.
pemateri yang pertama adalah Sang Kyai, ia sangat lugas dan lihai dalam meyampaikan materi dengan bermetode membaca sebuah kitab klasik karangan seorang ulama besar. ia sedikit berhasil menyedot perhatian publik atau pengnjung dengan racikan humor-humor kecil. namun begitu, sudah cukup membuat pengunjung tidak bosan.
pemateri kedua adalah Sang Profesor, ia sungguh bersemangat dalam menyampaikan materinya -yang entah sudah berapa hari sebelumnya disiapkan. namun siapa sangka sampaian materinya begitu alot, atos, dan amat mengantukkan (paling tidak menurut penilaian saya). walau lontaran kata-katanya begitu ilmiah, tetap saja berasa saat dikunyah.
berbeda ketika pemateri ketiga (sang ahli humor) berdiri menyampaikan materi. walaupun tidak se-ilmiah pemateri kedua, namun materinya sangat enak dikunyah para pengunjung. hampir semua pengunjung yang awalnya duduk di belakang kemudian bergeser ke depan demi mendengarkan celotehan pemateri yang ketiga ini. sebentar, namun mengglegar.
Apa intinya?
Silah menggali sendiri ......
Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar