Minggu, 20 Maret 2011

shorof 1


فعل المجرّد وأوزانه وتقسيمه
I.PENDAHULUAN
Untuk mengkaji kitab-kitab klasik karangan para ulama terdahulu maupun kitab-kitab dirosah bahasa arab atau pun teks berbahasa arab, sangatlah memerlukan ilmu yang khusus. Yaitu dengan ilmu qowaidl (nahwu dan shorof), sebagai ibu dari ilmu qowaidl shorof  berperan aktif di dalam menemukan suatu asal kata. Untuk itu akan kami paparkan mengenai hal atau bab yang ada dalm ilmu shorof tersebut.
Selanjutnya, di sini akan kami jelaskan mengenai fi’il mujarrod yang mana menjadi dasar dalam pembagian bab ilmu shorof.

II.RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Pengertian dari فعل المجرّد?
B.     Ada berapakah Pembagian فعل المجرّد? Berilah Contohnya!
C.    Jelaskan Wazan-wazan فعل المجرّد beserta Mauzunnya!

III.PEMBAHASAN
A.    Pengertian فعل المجرّد
Menurut bahasa المجرّد berasal dari kata جرّد atau  جرد , yang berarti menguliti, mengupas, mengosongkan, dan melepaskan. Kemudian beralih menjadiمجرّد , yang berarti kata yang tak berhuruf tambahan.[1]
Sedangkan menurut istilah:
فالمجرّد ما كانت جميع حروفه اصلية. [2]
Fi’il Mujarrod  merupakan kata kerja yang semua hurufnya berupa huruf asli.
Sedangkan Fi’il Mjarrod menurut Muhammad Bakar Isma’il:
فالمجرّد ما كانت جميع حروفه اصلية, وقد سمّي مجردا لأنه تجرّد عن الحروف الزائدة.[3]
Fi’il mujarrod merupakan kata kerja yang semua hurufnya berupa huruf asli, disebut Mujarrod karena sepi dari huruf-huruf tambahan.
B.     Pembagian فعل المجرّد
فعل المجرّد terbagi menjadi dua macam, yaitu:
فعل المجرّد الثلاثى:ّ ما كانت أحرف ماضيه ثلاثة ً فقط من غير زيادةٍ عليها 1.
Fi’il Mujarrod Tsulatsiy adalah kata kerja yang huruf madlinya terdiri dari tiga huruf saja, tanpa huruf tambahan. مثل: ذهب و قرأ و كتب
2. فعل المجرّد الرباعىّ :  ما كانت أحرف ماضيه أربعةً أصلية فقط, لا زائدَ عليها.[4]
Fi’il Mujarrod Ruba’iy adalah kata kerja yang huruf madlinya terdiri dari empat huruf saja, tanpa ada tambahan apapun.
 مثل:دحرج و وسوس و زلزل
C.    Wazan-wazan فعل المجرّد beserta Mauzunnya
Adapun فعل المجرّد الثلاثىّ mempunyai enam wazan, seperti berikut ini:
1. فَعل- يفعُل Contoh:و قتل- يقتل وسجد- يسجد  نصر- ينصر

كقوله تعالى: yyf|¡sù èps3Í´¯»n=yJø9$# öNßg=à2 tbqãèuHødr& . (سورة ص, الأية: 73)
2.  فَعل- يفعِل  Contohضرب- يضرب  و جلس- يجلس :
ضرب إرحامٌ اديبًا
3. فَعل- يفعَل   Contoh: فتح- يفتح و منع- يمنع
يفتح طييبٌ الكتاب
4.  فعِل- يفعَل  Contoh: فرح- يفرح و علم- يعلم 
علم ميقا المراة
5. فعُل- يفعُلContoh: كرم- يكرم و شرف- يشرف
كرم أستاذنا
6. فعِل- يفعِل  Contoh: حسب- يحسب و نعم- ينعم
نعم نعامٌ نعمةً
Adapun فعل المجرّد الرباعىّ hanya mempunyai satu wazan, yaitu:
فعلل- يفعلل[5]  Contohدحرج- يدحرج و وسوس- يوسوس
يوسوس الشيطان في صدور الناس

التنبيه:
a) Fi’il-fi’il yang mengikuti wazan"فعَل" dengan  Fa’, ‘Ain, dan Lam yang difathah , sebagian merupakan  Fi’il Lazim yang hanya membutuhkan Fa’il dan tidak membutuhkan Maf’ul.
مثال: وقف – وقف محمدٌ, قعد-قعد عليٌ , جلس- جلس حسنٌ.
Fi’il itu cukup dengan Fa’ilnya.
Dan sebagian lagi merupakan Fi’il Muta’adi yang butuh kepada  Maf’ul.
مثال: أخد- أخد محمدٌ القلمَ, سأل- سأل حميد أستاذاً, قرأ- قرأ عفيفٌ الكتابَ.
Apabila Maf’ul nya dibuang, maka akan mengurangi kalimat. Dan kalimat tersebut menjadi tidak berfaidah.
b) Fi’il-Fi’il yang mengikuti wazan"فعِل" dengan ‘Ain yang dikasroh mayoritas berupa Fi’il Lazim, seperti contoh diatas.
Dan sebagian ada juga yang berupa  Fi’il Muta’adi, akan tetapi hanya sedikit.
مثال: شرب- شربتُ الماء صفواً, حسب- حسبتُ فلوساً قائماً, علم- علمتُ مصباحاً صديقاً.
c) Fi’il-Fi’il yang mengikuti Wazan "فعُل" dengan ‘Ain yang berdlomah, semuanya berupa Fi’il lazim. Karena wazan "فعُل"  itu selalu digunakan untuk Fi’il Lazim.[6]
مثال: حسن- حسنت مستفيدةٌ وجهاً.
IV.KESIMPULAN
Menurut bahasa المجرّد berasal dari kata جرّد atau  جرد , yang berarti menguliti, mengupas, mengosongkan, dan melepaskan. Kemudian beralih menjadiمجرّد , yang berarti kata yang tak berhuruf tambahan.
Sedangkan menurut istilah:
فالمجرّد ما كانت جميع حروفه اصلية.
Fi’il Mujarrod  merupakan kata kerja yang semua hurufnya berupa huruf asli.
فالمجرّد ما كانت جميع حروفه اصلية, وقد سمّي مجردا لأنه تجرّد عن الحروف الزائدة.
Fi’il mujarrod merupakan kata kerja yang semua hurufnya berupa huruf asli, disebut Mujarrod karena sepi dari huruf-huruf tambahan.

فعل المجرّد  terbagi menjadi dua macam, yaitu:
فعل المجرّد الثلاثى:ّ ما كانت أحرف ماضيه ثلاثة ً فقط من غير زيادةٍ عليها 1.
Fi’il Mujarrod Tsulatsiy adalah kata kerja yang huruf madlinya terdiri dari tiga huruf saja, tanpa huruf tambahan. مثل: ذهب و قرأ و كتب
2. فعل المجرّد الرباعىّ :  ما كانت أحرف ماضيه أربعةً أصلية فقط, لا زائدَ عليها.
Fi’il Mujarrod Ruba’iy adalah kata kerja yang huruf madlinya terdiri dari empat huruf saja, tanpa ada tambahan apapun.
 مثل:دحرج و وسوس و زلزل
Adapun فعل المجرّد الثلاثىّ mempunyai enam wazan, seperti berikut ini:
1. فَعل- يفعُل Contoh:و قتل- يقتل وسجد- يسجد  نصر- ينصر
2.  فَعل- يفعِل  Contohضرب- يضرب  و جلس- يجلس :
3. فَعل- يفعَل   Contoh: فتح- يفتح و منع- يمنع
4.  فعِل- يفعَل  Contoh: فرح- يفرح و علم- يعلم 
5. فعُل- يفعُلContoh: كرم- يكرم و شرف- يشرف
6. فعِل- يفعِل  Contoh: حسب- يحسب و نعم- ينعم
Adapun فعل المجرّد الرباعىّ hanya mempunyai satu wazan, yaitu:
فعلل- يفعلل  Contohدحرج- يدحرج و وسوس- يوسوس




V.PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat luas pada umumnya. Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah yang kami buat ini pastinya penuh dengan kekurangan, sehingga kami sangat mengharap kritik dan saran dari semua elemen. Serta ucapan terimakasih tak lupa kami haturkan kepada semua pihak telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Jaza kumullah khoiron katsiron, ahsanal jaza.



DAFTAR PUSTAKA

Al- Ghulayiniy, Syeikh Musthofa. Jami’ Al-Duruus Al-Arobiyah. Al-Qohiroh: Dar Al-Hadis.Cet. I. 2008.
Isma’il, Muhammad Bakar. Qowaid Al-Shorf bi ushlub Al-Ashr. Al-Qohiroh: Dar Al-Manaar. 2000.
Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab- Indonesia. Surabaya: Pustaka Progresif. Cet. : 25. 2002.
Naashif, Khifni Bik dkk. Qowaid Al-Lughoh Al-arobiyah. Semarang: Al-Maktabah Al-Alawiyah. tth


[1] Ahmad Warson Munawir, Al-Munawwir: Kamus Arab- Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, Cet. : 25, 2002, hlm. 181-182
[2] Khifni Bik Naashif, dkk., Qowaid Al-Lughoh Al-arobiyah,(Semarang: Al-Maktabah Al-Alawiyah, tth), hlm. 5
[3] Muhammad Bakar Isma’il, Qowaid Al-Shorf bi ushlub Al-Ashri, (Al-Qohiroh: Dar Al-Manaar, 2000), hlm. 12
[4]  Syeikh Musthofa Al- Ghulayiniy, Jami’ Al-Duruus Al-Arobiyah, ( Al-Qohiroh: Dar Al-Hadis, 2008  ), Cet. I, hlm. 44. 
[5] Khifni Bik Naashif, dkk., Op., Cit., hlm. 5 - 6
[6]  Muhammad Bakar Isma’il, Op., Cit., hlm. 14-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar